Friday, 6 July 2012

Membuka Kedok Asli Pendiri Cen Fo Cung: Lu Sheng Yen

Translasi: 揭開[真佛宗]創辦人盧勝彥蓮生活佛的真面目
Oleh: Cang Siu Sia

Saya yang bernama Cang Siu Sia, membuka kedok Lu Sheng Yen yang asli, berharap seluruh umat Cen Fo Cung di dunia, mengerti permasalahannya, jangan membenci saya, jangan menganggap saya mencelakai Lu Sheng Yen. Mengingat pada tahun 1996, saya pernah tinggal di vihara Seattle, salah satu diantaranya selalu kebaktian bersama dengan sang se dan fa se , merasakan siraman dharma. Setiap hari memasak dan memotong buah buahan, makan bersama, belajar bersama, ke kantor, main, dansa, itu adalah beberapa diantara kegiatan saya selama disana, merasakan sangat senang. Selama 4 tahun bersama dan mendapat kepercayaan untuk membantu pekerjaan sehari hari. Mendapat pujian dari pengawas yang bernama Lien Ning. Lalu saya ditetapkan di Cen Fo Mi Yen di bagian surat menyurat. Dan terlebih mendapat perhatian dari Lu Sheng Yen. Dia memberikan sebuah jubah dan sebuah tulisan yang dikarangnya, tak menyangka hari ini saya telah dibohongi olehnya. Dari mulutnya mengatakan bahwa saya adalah tante girang! Jika saya tidak melaporkan dia, itu tidak adil untuk saya, dan juga untuk masyarakat luas, orang akan salah paham terhadap saya, dan mereka bisa dendam terhadap saya, menyumpahi saya, dan memarahi saya, dan juga mungkin bisa membunuh saya. Ini tidak menyalahkan mereka , karena mereka tidak jelas segala permasalahannya. Saya tidak mengerti dengan kepolisian amerika yang tidak menganggap ini adalah masalah penting.

Setelah Lu Sheng Yen kabur, barulah kepolisian menyatakan kasus ini ditutup. Saya ada 2 pengacara dari lembaga bantuan hukum, tetapi dengan berbagai akal mereka menyatakan tidak bisa menggugat Lu Sheng Yen, bahkan mereka mengatakan untuk damai dengan memberikan
uang sebanyak US $10,000 kepada saya.  Tetapi saya menginginkan keadilan, saya tidak menerima uang itu!   Saya pernah menggugatnya lagi, tetapi kepolisian tidak menyambutnya, saya akan mengumumkan kepada semua untuk mengembalikan keadilan bagi diri saya.

Mengenang tahun 1991,  pada suatu hari ketika saya bersama dengan teman teman saya pergi ke sebuah salon, saya membaca sebuah koran mingguan , tertulis disana pada tanggal tertentu,
adalah peringatan ulang tahun Kuan Ing Phu Sa, yang diadakan di Pulau Pinang, dengan mengadakan pawai. Pada hari itu sangat ramai dan penuh dikunjungi oleh kedatangan orang orang. Pelabuhan yang bertingkat 2 , tiba tiba ambruk, lalu yang di tingkat bawah tertindih dan mengakibatkan banyak sekali orang yang tewas. Saya  sangat sedih ,Saat itu saya berpikir mengapa dihari sesuci itu bisa terjadi kejadian yang mengenaskan, tak lama kemudian saya merasa ada segumpal udara dingin dari kaki dan naik ke kepala saya, saya merasa sekujur tubuh sangat dingin  dan seperti akan pingsan. Saya dibawa ke rumah sakit, dan dokter menyuntik saya, lalu dianjurkan pulang istirahat. Di hari ke 2 saya tidak bisa bangun, saya merasa pusing, sesak napas jantung berdebar debar. Ibu saya menemani saya untuk mencari beberapa dokter, tetapi semua tidak bisa menyembuhkan penyakit saya. Pada tahun 1992 salah satu saudara saya mengenalkan saya dengan Lu Sheng Yen, dan saya bersarana kepadanya.  Di tahun 1993 Lu Sheng Yen datang ke Malaysia, itu adalah yang pertama saya bertemu dengan Lu Sheng Yen, saya berdiskusi dengan Lu Sheng Yen mengenai penyakit saya,dia meletakan telapak tangannya di kepala saya,lalu dia menyuruh saya untuk membakar kertas dan menyuruh saya mengikuti upacara yang dia selenggarakan,dia tidak memberi tahu mengenai penyakit saya. Di waktu upacara saya membawa 3 anak saya untuk bersarana ke Lu Sheng Yen.

Tetapi setelah itu, penyakit saya kadang membaik kadang  memburuk, beberapa kali kejadian saya tidak bisa bangun, tangan dan kaki tidak bisa bergerak. Beberapa kali mencoba untuk bangun dan akhirnya dengan susah payah saya bisa terbangun, sangat mengerikan. Otak saya pun pernah di scan, tetapi tidak ditemukan penyakit apa apa. Namun saya selalu merasa sakit di bagian kepala. Suatu hari saya berkata kepada suami saya merasakan badan dan semangat saya sangat lemah, dan setiap hari harus memakan obat. Bagaimana kalau saya berobat ke Lu Sheng Yen di Amerika, yang seperti saya dengar dia itu adalah orang hebat, bisa menyembukan penyakit seperti kanker, bahkan orang mati pun bisa hidup kembali! Jika Lu Sheng Yen tidak bisa mengobati penyakit saya, maka saya pun pasrah.

Pada tanggal 2 Juli tahun 1996, saya ditemani oleh ibu saya pergi ke Amerika.  Di pesawat saya
menemui banyak orang Taiwan, yaitu murid muridnya. Juga ada yang sedaerah dengan saya bernama P CIE.

Setiap hari sabtu , Lu Sheng Yen  mengadakan konsultasi  yang bertempat di sebuah ruangan di Cen Fo Mi Yen. Sewaktu pertama saya bertemu dengan Lu Sheng Yen, saya ditemani ibu saya. Dan pertanyaan ditulis di sehelai kertas, disertai angpao, dan masuk ke tempat nya, Lu Sheng Yen melihat kertas saya, dan dia memblessing saya dengan telapak tangannya. etelah itu giliran yang lain.

Beberapa hari kemudian ibu saya pulang terlebih dahulu ke Malaysia. Pada minggu ke 2 hari Sabtu, banyak orang yang mengantri ingin konsultasi kepada Lu Sheng Yen.  Dan giliran saya masuk, begitu saya duduk dihadapannya, dia bertanya kepada saya, apakah ada yang ingin saya
sampaikan kepadanya. Sewaktu itu saya tidak tahu harus bicara apa, saya tidak bisa menjawabnya. Setelah itu dia menengok kepada Lien Ning dan Chang Ce, meminta mereka keluar dan menutup pintu. Tinggal kami berdua di ruangan itu. Lalu Lu Sheng Yen  bertanya lagi
kepada saya, ada apa yang ingin disampaikan kepadanya, saya menjawab bahwa saya ingin berobat, lalu dia menjawab bahwa dia bisa membantunya, dan dia bertanya adakah bermimpi tentang dia? Saya menjawabnya, tidak ada, lalu Lu Sheng Yen memberi tahu saya bahwa saya adalah seorang dewi yang turun dari langit, dan dimasa lampau ada perjodohan dengan nya.

Sewaktu saya keluar dari ruangan itu , teman sedaerah saya yang bernama P CIE, bertanya kepada saya, bahwa tadi pintu ditutup, dan dia menanyakan tentang apa yang dikatakan Lu Sheng Yen kepada saya.  Lalu saya menjawabnya  bahwa Lu Sheng Yen  akan membantunya. Setelah itu setiap dia mengobati saya selalu dengan keadaan pintu ditutup. Selama satu bulan saya tinggal di Seattle, dan saya bisa tidur, kepala juga mulai membaik, dan saya kembali ke Malaysia.  Pada bulan September tahun 1996, saya pergi ke Wei Kuang Lei Cang Se karena ada pembukaan vihara dan upacara. Lu Sheng Yen mengatakan kepada umatnya, untuk sering sering mengikuti upacara, agar dapat mengikis karma buruk, penyembuhan penyakit, menyebrangkan yang telah meningga dunia, juga binatang pun sama.

Pada suatu hari saya meminta agar penyakit di tubuh saya disembuhkan, dan Lu Sheng Yen  menutup pintu, tinggal kami berdua, dia mengambil ganjalan pintu untuk mengganjal pintu. Dan dia meminta saya untuk duduk dan meminta saya mengeluarkan tangan saya, lalu dia mengatakan bahwa saya  suci, dan dia ada ikatan erat dengan saya, saya adalah xx bodhisatva yang turun  kembali, dan saya adalah istri Lu Sheng Yen, “dikehidupan yang sekarang kita tidak bisa bersama, maukah di kehidupan yang akan datang kamu jadi istri saya?”. Saya  kaget  ketika
ka mendengar ini, dan saya berpikir jika di kemudian hari saya menjadi istri seorang budha hidup
dengan banyak umat, dan dia memilih saya, pasti ada alasannya. Lalu saya menjawab bahwa saya bersedia. Lalu dia meminta saya untuk menulis pernyataan, sehuruf demi sehuruf dia mengajarkan saya menulisnya,  kata kata itu adalah: “Wo Yuen Seng Seng Se Se Cuo Lu Sheng yen Lien Sheng Huo Fo Te Fei Ce” yang artinya “saya rela menjadi istri dari Budha Hidup Lien Sheng Huo Fo Lu Sheng Yen selamanya”.  Lalu dia meminta saya memberikan surat itu di hari besoknya.

Dua minggu kemudian saya balik ke Malaysia, setelah pulang  ke Malaysia, penyakit kepala saya kambuh lagi, di tengah otak saya seakan akan ada sebuah benda yang dingin, setiap saya
sakit dengan kepala saya, benda dingin tadi seperti membesar di kepala saya. Saya sangat takut, dan saya memakan obat dokter untuk menenangkannya, tetapi masih tetap tidak nyaman. Pada bulan Februari tahun 1997, saya pergi lagi ke Amerika berharap Lu Sheng Yen bisa menyembuhkan penyakit saya.  Dan suatu hari setelah Lu Sheng Yen  memblessing kepala saya, dan saya ingin meninggalkan tempat itu, secara tiba tiba dia memeluk saya, saya merasakan dibawah tubuh saya, yaitu daerah paha ada yang keras menyentuh paha saya, saya kaget dan mendorongnya. Dia mengingatkan saya bahwa dulu saya adalah istrinya, tetapi saya cepat cepat
meninggalkan tempat itu. Sehubungan saya merasa sakit ini masih mendera, membuat saya tidak mau banyak berpikir, Lu Sheng Yen sering mengajarkan, harus memegang sila, tidak boleh curiga, memfitnah, berpikiran jahat, murid harus taat, tidak boleh melawan. Jika melanggar ini, membelot dari guru, bisa masuk ke neraka 18.

Di suatu hari dia menyuruh saya membaca mantra Amitofo, lalu saya bertanya kepadanya mengapa saya harus membaca  Amitofo, lalu dia menjawab bahwa saya akan mati.  Lu Sheng Yen  mengatakan bahwa dia mempunyai sebuah cara, tetapi tidak tahu apakah ini boleh dijalankan atau tidak, dengan menggunakan ajaran tertinggi dialiran tantra, yang disebut “Suang Sen Fa (Latihan berpasangan)”. Tetapi saya tidak menjawabnya. Namun ketika memikirkan saya akan segera mati, saya merasa sangat takut dan sedih, saya mengira dia adalah  budha, dari berbagai sudut ada banyak perbuatan yang bisa terlihat ataupun tidak, saya mempercayainya.  Saya tidak rela berpisah dengan keluarga, anak ,dan saudara saudara, saya tidak berani berpikir jelek, saya tidak berani curiga, saya berpikiran positif. Jika Lu Sheng Yen  benar benar bisa menyembuhkan saya, maka saya bisa berkumpul lagi dengan keluarga. Nyawa dan hidup adalah
berharga. Keluarga juga berharga, jauh jauh saya datang, saya ingin hidup sehat, saya ingin mengembalikan nyawa saya, akhirnya saya menuruti keinginannya.

Suatu hari Lu Sheng Yen masuk ke dapur dan melambaikan tangannya memanggil saya. Dia duduk di sofa, saya bersujud di bawahnya. Dia memberitahu sya, bahwa hari Senin saya
harus datang ke Cen Fo Mi Yen dan pintu tidak akan terkunci, dia bilang “Kamu tinggal masuk saja”.  Sewaktu saya akan berdiri,  saya melihat seorang yang bernama Lien Su Fa Se, dia berdiri dipinggir pintu melihat kita berdua, Lu Sheng Yen berdiri dan pergi keperpustakaan, saya melanjutkan pekerjaan saya didapur, malam itu saya memikirkan tentang kematian saya, saya merasakan sedih dan saya menangis tidak bisa tidur, dan merasakan hati sangat gelisah. Besok Lu Sheng Yen akan memberkati saya dengan cara latihan berpasangan.

Pada jam 7.15 orang orang yang di mess dan para fase, membersihkan vihara dan membaca sutra, hanya tinggal saya sendiri, lalu saya juga segera ke Cen Fo Mi Yen, saya masuk ke dalamnya. Saya membuka sepatu, terdengar suara Lu Sheng Yen berkata “kamu sudah datang?” Saya melihat kearah suara dan melihatnya berada di lantai 2, dia menyuruh saya untuk mengunci pintu.

Dia turun dari tangga dan menuntun saya masuk ke tempat konsultasi, dia duduk di kursi, dia membuka lacinya, lalu mengeluarkan sebuah pulpen berwarna mas , dan sehelai kertas
putih, dia meminta saya untuk sekali lagi menulis tentang kerelaan saya selamanya menjadi istrinya. Dan dia meminta saya selamanya menjadi ming hueinya, saya pikir kenapa menjadi ming huei? Bukankah sebelumnya dia mengatakan bahwa saya adalah huei ce nya (istrinya)? Saya ada salah menulis, tapi menurut Lu Sheng Yen itu tidak apa apa, dia meminta saya untuk menulis
nama saya, karena yang sebelumnya saya tidak mencamtumkan nama saya, setelah itu Lu Sheng Yen menarik saya keluar dari ruang konsultasi, dia membawa saya naik ke tingkat 2.

Yang berada di sebelah kiri kamar pertama, itu adalah kamar Lu Sheng Yen tidur, saya tidak bisa melupakan kejadian hari itu, tertanggal 11 maret tahun 1997.

Lu Sheng Yen menarik tangan saya, menutup pintunya, menyuruh saya untuk menaruh sepatu di wc, lalu entah dari mana Lu Sheng Yen mengeluarkan sebuah buku yang berisi coretan coretan, lalu diperlihatkan kepada saya,  orang yang telah berhasil , boleh melakukan latihan berpasangan. Saat itu hati saya sangat tegang, saya tidak bisa meneliti tulisan tulisan itu, akhirnya buku itu
ditaruhnya di meja, lalu Lu Sheng Yen mulai membuka bajunya satu persatu, ditaruh di pinggir rak buku. Dia memakai baju naga yang pendek lalu baju merah tangan panjang, didalamnya ada lagi baju dalam putih tangan pendek, rok berwarna merah, celana dalam putih berbentuk segi 4, dia telah bertelanjang bulat, perutnya sedikit buncit.

Lalu dia menyuruh saya membuka baju semuanya, dia menuntun saya  ke toilet, menyuruh
saya memegang wastafel , wajah saya melihat ke cermin. Membelakangi dia dengan badan sedikit jongkok,lalu saya mendengar dia memanggil nama nama dewi dan bodhisatva, saya merasa kemaluan saya tersentuh oleh penisnya, dan saya langsung mengerti bahwa “suang sen fa” atau latihan berpasangan adalah bersetubuh! Tetapi sesudah lama penisnya tetap tidak berhasil masuk ke dalam vagina saya. Berapa kali dicoba dan gagal. Di dalam hati saya sebenarnya tidak mau, tapi saya tidak bisa menentangnya. Lalu dia membawa saya kekamar lagi, untuk melakukan oral seks, dan dia membawa saya ke toilet lagi tetapi tetap gagal, dan dia mengatakan bahwa hari ini dia tidak bisa, lain kali akan diatur lagi waktunya, saya segera memakai baju dan  meninggalkan Cen Fo Mi Yen. Saya tidak berani berkata kepada siapapun mengenai didalam melatih diri tidak boleh melanggar sila ucapan. Terlebih lagi Lu Sheng Yen
mengatakan dia akan menggunakan ajaran tantra tertinggi yaitu “bersetubuh” untuk menolong saya.

Kejadian yang ke 2 kali adalah pada tanggal 18 maret tahun 1997, saya dengan hati tegang masuk ke Cen Fo Mi Yen, saya dengar suaranya, dan dia sudah berada di lantai 2, meminta
saya untuk mengunci pintu, saya membuka sepatu saya, dengan kaki yang berat naik
ke lantai dua. Dia menuntun saya masuk kekamarnya, akhirnya dia membuka baju dan saya
juga membuka baju, dan dia menuntun saya ke toilet, membelakangi dia dan berhadapan dengan cermin, kali ini dia berhasil menyelesaikan tugasnya, saya baru tahu bahwa ajaran tertinggi dialiran tantra yang bernama “suang sen fa” adalah bersetubuh, tidak berbeda dengan seks biasa, selanjutnya setiap minggu sekali Lu Sheng Yen memberikan saya “blessing” bersetubuh. Kadang2 di sore hari, kadang kadang pagi hari. Saya menerima blessingnya, saya berharap bisa memperpanjang umur saya, dan bisa sembuh.

2 bulan berlalu, dan saya pulang ke Malaysia, dan saya tidak bisa membayangkan bagaimana melewatkan hidup ini, saya takut saya sedih, bimbang, dan ketidak-kekalan. Di rumah saya ada sebuah ruangan untuk altar, setiap hari saya bersadhana. Setiap hari saya menangis didepan altar, saya tidak bisa dengan emosi ini mempengaruhi anak dan suami, setiap detik dan menit, saya sangat menderita.  Setiap saya pulang dari Amerika, suami saya selalu gembira melihat kesembuhan saya, tetapi tidak lebih dari 2 bulan penyakit ini akan kambuh lagi, saya pernah bertanya kepada Lu Sheng Yen mengapa penyakit saya belum sembuh juga? Jawabannya “karena kamu belum kesini untuk menerima blessing saya”.

Bulan Februari tahun 1998, saya tinggal selama sebulan setengah di Amerika. Karena saya tertekan menghadapi kematian saya, akhirnya saya bertanya kapan hari kematian saya? Dan Lu Sheng Yen menjawab tahun1999 pada musim semi. Sewaktu pulang ke Malaysia, saya menceritakan akan hari kematian saya.saya tidak bisa membayangkan suami saya setelah mendengar kabar ini, akhirnya saya dan suami saya menutup satu demi satu bisnis saya, saya menulis sebuah surat wasiat, saya mengasuransikan jiwa saya, juga membeli asuransi untuk diberikan kepada “teu hu lei cang se” untuk disumbangkan dan menolong yang membutuhkan. Saya sudah mempersiapkan semuanya untuk menunggu kematian, karena mempercayai budha hidup Lu Sheng Yen.

Pada bulan Juni tahun 1998, saya tinggal di Seattle selama 3 bulan, mengharapkan kemujijatan terjadi  atas penyakit dan jiwa saya.

Pada bulan Juli tahun 1998, jam 8:15, saya keluar dari cen fo mi yen, setelah kebaktian, Lien Thing Fa Se mencari saya dan menyalahkan saya dan berkata “kamu tidak boleh begini, kamu akan mencelakakan guru.” Dan saya menjawab bahwa saya datang kesini untuk memohon  blessing, tetapi saya tidak mengatakan tentang blessing bersetubuh. Saya menceritakan tentang penyakit saya dan hari kematian saya, dia mendengar tentang penyakit saya juga penderitaan saya, dan dia berkata bahwa saya tidak boleh untuk berdiskusi dengan Lu Sheng Yen. Dia bilang “Kamu masuk ke ruang konsultasi selalu dengan waktu yang lama, sangse , fase, semua sudah tahu waktunya masuk jam berapa, istri Lu Sheng Yen juga tahu.”

Di bulan 7 akhir mengikuti upacara di Edmonton Canada, sepulangnya dari sana Lu Sheng Yen di Lei Cang Se, memasang dupa, dan sengaja menghampiri saya, dan meminta saya masuk ke officenya vihara, dia menutup pintu yang terbuat dari kaca, dan memberitahu saya untuk menerima blessing spesial, saat itu ada Lien Cin Fa Se dan yang lainnya.

Lalu akhir bulan 8, suami saya datang ke Amerika sengaja memohon Lu Sheng Yen untuk mengadakan upacara pribadi untuk menolong istrinya. Setelah upacara selesai saya dan suami saya pulang ke Malaysia, dan kali itu suami saya ikut bersarana. Pada bulan Februari tahun 1999  saya sudah mempersiapkan banyak macam urusan, suami saya menemani saya untuk berfoto bersama untuk kenang kenangan, dan saya sengaja membuat dua pasang baju biksuni, untuk menunggu hari kematian saya, karena Lu Sheng Yen pernah menyuruh saya menjadi biksuni tapi saya tidak mau, kecuali setelah saya mati.

Tahun 1999 bulan 2 tanggal 26, suami saya menemani saya pergi ke Amerika, setelah seminggu dia pulang dulu ke Malaysia, di Malaysia dia setiap hari menelpon saya, takut suatu hari dia tidak bisa mendengar suara saya. Siapa yang bisa merasakan perasaan untuk berpisah selama lamanya. Setiap hari selama 24 jam siang dan malam, saya tinggal di vihara menunggu datangnya kematian, setiap hari saya menulis buku harian dan menulis pada suami, kepada ibu, anak, keluarga, saya terus menulis, siapa yang tahu kepedihan yang saya rasakan. Lu Sheng Yen seperti biasa, berapa lama sekali dia terus melakukan itu. Bulan Februari tahun 1999 ditempat konsultasi, telah dipasang sebuah kunci, tetapi setiap saya masuk Lu Sheng Yen segera mengunci pintu itu, dan dia segera melakukan perbuatannya. Suatu hari saya masih ingat memegang bantalnya yang terbuat dari (I cu hijau).

Bulan Agustus tahun 1998, datang seorang murid perempuan dari Kanada yang memberikan Lu Sheng Yen sebuah gambar 4 Tangan Kuan Ing Phu Sa (Se Pi Kuan Ing) yang digantung di atas ranjang Lu Sheng Yen.

Pada bulan April tahun 1999, suami saya datang ke Amerika lagi,  meminta agar Lu Sheng Yen
menyembuhkan penyakit saya. Sebab kali ini saya tinggal di Seattle selama 4 bulan setengah, saya sangat ingin cepat cepat pulang, dan saya tanyakan kepada Lu Sheng Yen: “Apakah saya tidak jadi mati?” Lu Sheng Yen menjawab bahwa penisnya telah menolong saya, saya beritahu dia bahwa saya ingin pulang, tetapi Lu Sheng Yen mengatakan tidak perlu pulang, karena tidak jadi mati maka saya ingin pulang ke rumah. Bulan Juli tanggal 14 tahun1999, saya pulang ke Malaysia, bertemu dengan anak anak saya, mengingat telah berapa tahun saya tidak
mengurus anak dan suami saya, maka saya merasa sangat berutang sekali terhadap mereka.  Sekarang saya bisa berkumpul lagi dengan mereka, sangat berbahagia.

Pada tangga 15, bulan Agustus tahun 1999, Lu Sheng Yen datang ke Malaysia mengadakan upacara, saya merasa sangat berterima kasih, dan saya mengajak keluarga dan seluruh teman teman untuk bersarana. Tetapi setelah dua bulan penyakit saya kambuh kembali, saya tidak
mengerti, Lu Sheng Yen menyebut dirinya budha asli dan raja menangkap setan, bisa menghilangkan penyakit, saya tinggal di vihara amerika, saya telah diblessing dengan ilmu tantra yang tinggi yaitu persetubuhan, tetapi kenapa penyakit saya kambuh lagi? Saya tidak ingin di blessing oleh Lu Sheng Yen, ini adalah urusan yang memalukan, ini adalah pelanggaran sila, saya pernag berbicara terhadap Lu Sheng Yen, “kamu adalah budha, saya adalah orang biasa, itu adalah pelanggaran sila“, tetapi dia menjawab “tidak.” Juga selama di seatle saya pernah melihat
urusan yang tidak harus saya lihat, mendengar yang luar biasa. Tetapi saya tidak berani berkata kepada orang lain, dan tidak berani berpikir.

Lu Sheng Yen sering berkata bagi yang melatih diri tidak boleh berpikiran salah, mimpi juga tidak boleh lakukan kesalahan, bisa melanggar sila, bisa masuk ke neraka vajra, saya mengikuti ajarannya, agar saya mendapatkan ketenangan untuk kelak kembali ke negri budha, sekali ini saya lebih tabah, dan memakan obat, banyak istirahat. Tetapi penyakit di kepala saya semakin hari semakin berat, saya tidak bisa lagi menggunakan otak saya, setiap saya berpikir, maka dalam otak saya yang berbentuk dingin akan membesar, dan saya takut, di tubuh saya seperti ada udara yang bisa terbang kesana kesini, saya menderita sekali untuk bisa membohonginya. Saya menenangkan pikiran, napas dan badan saya barulah bisa tenang, saya tidak bisa lagi memikirkan urusan apapun. Saya seperti zombie, tetapi otak saya juga masih jernih, saya khawatir harus bagaimana, penyakit saya pernah diperiksa beberapa dokter tetapi nihil. Akhirnya saya pergi ke Lu Sheng Yen.

Setiap saya pergi ke Amerika atau sepulang dari Amerika saya selalu mengunjungi P CIE, sewaktu saya membereskan koper, mr C ada menelpon saya yang mengatakan P CIE meminta saya pergi ke dukun, “kalau kamu tidak mau, maka saya akan menyuruh suami kamu untuk menyeret kamu pergi, berhubung kamu tidak akan bisa ke Lu Sheng Yen lagi, karena keadaan kamu sudah tidak bisa terbang sejauh itu.” P CIE ini mempunyai mata yin, dia melihat di belakang punggung saya ada benda hitam yang menyeramkan, dan berhubung semua memperhatikan saya, saya memutuskan untuk pergi. Malam itu juga saya dan suami dan mr C pergi ke dukun ini, sang dukun menyuruh saya berlutut di depannya, dan bertanya  kepada saya, “apakah kamu ingin sembuh?” Saya menganggukkan kepala, dan dia memukul mukul punggung saya sampai ke kepala saya, saya merasa dia mencabut sesuatu dikepala saya, dan dia menaruh di sebuah kantong angpau, lalu menyuruh saya untuk membuangnya kelaut atau sungai, dia terus memukul mukul punggung dan kepala saya, dia juga menggigit belakang leher saya dan mengeluarkan sebuah jarum hitam. Dan dukun itu mengatakan “kamu masih beruntung hari ini bisa datang, kalau tidak kamu akan menjadi gila“. dan dia menyuruh saya banyak makan ling ce. Setelah pulang suami saya melihat belakang leher saya, dan memang ada bekas lubang jarum.

Malam itu juga saya bisa jelas memikirkan sesuatu, otak juga bereaksi lagi, memikirkan kejadian kejadian di Seattle, banyak sekali. Dukun itu tidak ternama dan bisa segera sembuhkan penyakit saya. Lu Sheng Yen sering menggombal bahwa dia  lihai sekali untuk memecahkan guna guna, mengapa setelah sekian tahun dia memblessing saya dengan ilmu tantra tertinggi pun tidak bisa menyembuhkan penyakit saya. Malah sebaliknya  saya harus pergi kesana lagi untuk menerima blessingnya, saya merasa sangat sedih.

Pada tahun 1999 bulan 11 tanggal 25, sebelumnya saya sudah menelpon ke fase di vihara, dan menyatakan ingin bertemu dengan Lu Sheng Yen, dan saya katakan sekali ini hanya 7 hari untuk tinggal disana, dan berkonsultasi melalui surat untuk mencegah dia berbuat itu lagi,  saya tidak berani mengatakan telah meninggalkan Cen Fo Cung. Dia sering mengatakan bahwa bagi yang meninggalkan Cen Fo Cung, semua Budha Bodhisattva dan Vajrasatva akan meninggalkan kamu, jika tidak ada dewa yang melindungi maka akan tertimpa malapetaka. Saya juga takut oleh gaib Lu Sheng Yen, dia pernah mengumumkan kepada kita bahwa dia mempunyai ilmu unuk membunuh orang dan dia juga menjalankannya. Pada tahun 2000 bulan Februari, saya mendapat berita dari seorang dari Kanada, bahwa seorang miss M telah dianiayai oleh seorang bikhu dan istrinya Lu Sheng Yen sampai di bawa ke rumah sakit, karena dikira miss M ini banyak bicara, padahal semua yang dibicarakan adalah kenyataan.

Tahun 2000, saya membawa seorang anak pergi ke amerika mengikuti upacara, berhubung penyakit saya sudah sembuh, saya tidak sudi untuk bersetubuh lagi, dan saya juga tidak mau Lu Sheng Yen mencurigai saya, sehingga saya tetap mengikuti upacara upacaranya, saya pergi ke Kanada mengunjungi miss M, ternyata dia telah pergi ke  Redmond, Washington di Amerika untuk melaporkan kasus penganiayaan terhadapnya, dengan no laporan oo-3470, juga melaporkan kepada kepolisian Canada dengan no 00-6724, tetapi kepolisian tidak menindaknya.
Di New York, Amerika  ada sebuah vihara yang bernama “cing kang lei cang se”, ada seorang sang se yang bernama Lien Lien. Dia telah melecehkan 18 umat, berhubung orang di vihara ada yang curiga, maka dipasang cctv, terekam lah adegan itu, lalu bukti rekaman diberikan ke
vihara, dan Lu Sheng Yen hanya memecat lien lien sangse tadi, sebenarnya kasus ini sudah dilaporkan kepada polisi , tetapi polisi tidak melakukan apapun dan urusannya ditutup.

Ada seorang yang diangkat menjadi acarya, dia melaporkan bahwa Lu Sheng Yen memaksanya untuk bersetubuh, juga memaksanya untuk menjadi biksuni dan meninggalkan keluarganya, dan ada juga yang mengatakan bahwa Lu Sheng Yen menyimpan senjata dan uang, tetapi kepolisian tidak ada tindakan. Lalu acarya ini juga banyak menceritakan tentang Lu Sheng Yen, sekitar 5 atau 6 tahun yang lalu, Lu Sheng Yen memberitahu kepada acarya ini (saat itu belum menjadi acarya), bahwa acarya ini adalah seorang dewi yang turun dari langit, dan Lu sering mengatakan
bahwa dia sangat menyayanginya, dan dimasa lalu dia  ada lah istrinya. Lu memperlihatkan sebuah buku kepada sangse ini yang berisi coretan coretan. Ada tertulis bahwa yang mencapai pencerahan boleh melakukan persetubuhan, dan Lu memaksanya untuk bersetubuh, tetapi acarya ini menolaknya, dan Lu juga memaksa dia untuk jadi biksuni dan harus tinggal di vihara. Akhirnya dia juga menjadi biksuni, tetapi tetap mau pulang ke kampung halamannya. Ada beberapa kali Lu Sheng Yen memanggilnya untuk datang ke Amerika untuk mengangkatnya sebagai acarya, akhirnya dia menerima jadi acarya tetapi tetap pulang kekampungnya. Setelah mendengar ini hati saya bagaikan tersayat sayat. Ternyata 5 atau 6 tahun sebelumnya LU menggunakan akal yang sama untuk melakukan pencabulannya terhadap murid perempuannya. Saya sadar telah tertipu, ternyata sedari awal dia sudah bersiasat untuk membohongi dan mempermainkan saya. Saya disiksa sampai menyedihkan. Suami saya tertekan batin, ketakutan.
Saya tidak bisa mengutarakannya ini,dan  jika saya melaporkan kepada polisi, tentang kasus saya ini, maka akan menyebar keseluruh kota, dan saya tidak ada muka untuk menemui suami dan keluarga saya. Kehidupan saya menjadi hancur, saya telah kehilangan segala galanya, tetapi saya tidak bisa memaafkan Lu Sheng Yen , dia telah dengan kejam menipu saya, melukai saya,  dimasa yang akan datang, entah berapa banyak lagi yang akan ditipu, dibohongi dan dicabuli.

Pada bulan Maret tahun 2000, Lu mengadakan upacara di Seattle.  Banyak umat berdatangan dari berbagai negara, dan Lu Sheng Yen mengatakan sesuatu yang sangat seram, selama saya 9 tahun mengikutinya, saya tidak pernah mendengar perkataan seperti yang saat ini. Lu Sheng Yen mengajarkan cara tentang membunuh orang (bisa dilihat di video nya), setiap tahun di amerika mengadakan 2 kali upacara, saya selalu mengikutinya. Biasanya saya selalu melaporkan bahwa saya akan hadir di upacara ini, tetapi yang kali itu, saya tidak muncul di depannya, juga tidak mengikuti upacaranya, juga tidak memberitahu kedatangan saya. Yang terakhir adalah pada tahun 1999, selama 7 hari tinggal di vihara.  Juga tidak meminta blessing nya lagi. Lu Sheng Yen sudah mencurigai saya.

Di dalam aliran Tantra dikenal “suang sen fa” (bersetubuh), ada lagi “sa tu fa” (yaitu membunuh lalu membardonya). Ini adalah untuk menghadapi orang yang bandel dan jahat, seakan akan menggunakan ajaran ini dengan hati welas asih untuk menyebrangkan yang bandel ini.
Di aliran Tantra juga ada lagi cara yang disebut untuk membunuh lalu menyebrangkannya yaitu dengan memakai “Ma Thou Ming Wang Fa”. Ke satu untuk welas asih yang satunya lagi untuk
menyebrangkan. Ma Thou Ming Wang adalah dewa murka, mengapa murka?  Bukankah
ajaran budha dalah welas asih, mengapa harus ada dengki dan amarah ini?

Katanya, ini adalah untuk mempermudah, dan didalamnya ada welas asih untuk menolong orang yang sudah sulit ditolong. Menurutnya, Padmasambhava pernah memakai cara ini, budha Sakyamuni juga pernah memakai cara ini, mengapa tahu benar harus  dengan marah ini?, menurutnya harus dengan membunuh dulu baru disebrangkan. Menurut Lu Sheng Yen dia jarang mengatakan tentang ajaran ini, dan katanya lagi bahwa ini lebih dalam dari penaklukkan.

Kenapa cara seperti ini dipakai? Kata Lu Sheng Yen, karena orang yang mau ditolong sudah tidak bisa dengan welas asih, gunakan kebijaksanaan juga tidak bisa, maka dari itu harus gunakan cara ini, dan nanti disebrangkan.  Menurut Lu Sheng Yen, gurunya pernah mengajarkan”Ma Thoug Ming Wang Chu”, ada juga “Ma Thou Ming Wang Cie”.  Ini menurutnya bisa melenyapkan pihak lawan. Dan rohnya di bawa ke surga Wen Su Se Li atau surga Amitofo. Diantaranya dia juga menjelaskan ajarannya. Setelah saya melihat video ini, saya sangat takut, sakit hati dan menderita, dia gunakan ajaran itu untuk mencelakakan orang, saya tahu benar Lu Sheng Yen adalah jahat. Dia menipu harta, pencabulan, saya bertekad akan melaporkan dia, saya tahu dia
bukan budha,sebenarnya tidak ada yang disebut sila samaya. Andaikata dia mempunyai gaib,t tetapi kebenaran akan mengalahkan yang sesat. Pada tangga 14 Maret tahun 2000, saya resmi  menggugat Lu Sheng Yen di Seattle Amerika dengan no laporan ref  00-004667 ke kepolisian,
dan kepolisian menyebut ini adalah “good case”, dia akan mengatur tanggal penangkapan LU , mereka akan mengajukan dulu warrant.

Menunggu atasan menyetujui dan akan segera menangkap Lu Sheng Yen, saya beberapa kali menanya kepada kepolisian, tetapi mereka tidak menerima telepon saya, juga tidak membalasnya. Pada tanggal 9 April tahun 2000, Lu Sheng Yen secara tiba tiba mengumumkan akan retreat. Saya bertanya kepada kekepolisian, tentang fax dan titip pesan, tetapi tidak dibalas oleh kepolisian, sampai LU kabur, barulah kepolisian telepon, meminta rapat.  Pada tanggal 1 Mei saya mengundang pengacara untuk mengikuti rapat ini. Kepolisian mengumumkan tidak akan mengusut kasus ini, juga berkasnya tidak akan dikirim ke Washington.

Pada tanggal 19 bulan Mei tahun 2000, kepolisian memberitahu adanya rapat, disebutkan bahwa dalam kasus ini tidak ada kekerasan, sehingga hukum Washington tidak bisa  mencampuri agama. Saya tanya kepada kepolisian, jikalau ada lagi orang dengan kasus yang sama dengan diri saya, apakah polisi melakukan tindakan yang sama. Polisi menjawab, tetap tidak akan melanjutkan laporannya.menurut pengacara, sewaktu melaporkan kepada polisi, harus membawa pengacara.  Bulan November tanggal 16 tahun 2000, di majalah Cen Fo Pao ada karangan Lu Sheng Yen yang mengatakan, sepasang sumpit perak (judulnya), yang mengatakan bahwa ada seorang muridnya akan membunuh dia,  kata kata dia mengakibatkan amarah dari murid muridnya,  saat itu saya sangat bimbang.

Di Cen Fo Pao tanggal 14 bulan Desember 2001, ada berita bahwa yang mencelakai Lu Sheng Yen tidak mempunyai kebijaksanaan manusia, lalu ada lagi berita yang menyebut kalau penyerangan dari luar mereka akan masih bisa toleransi karena orang luar tidak mengerti, tapi bagi orang dalam yang mencelakai merupakan sebuah dosa besar.

Tanggal 7 bulan Desember 2000, pengacara saya mengatur untuk mengadakan jumpa pers dan siaran tv.  Berita ini sampai ke seluruh dunia, tetapi yang di Malaysia tidak ada beritanya. Pada tanggal 20 September 2003, saya mengira saya bertemu dengan seorang ksatria, yang bernama Chai Ni Se. Tetapi setelah mendengar cerita saya, dia malah memaki maki saya dalam bahasa Kong Hu, yang menurutnya saya tidak ada bukti rekaman, saya mengarang, saya rendahan, dan bilang “saya dengar suara kamu juga telinga saya kotor. Melihat kamu juga saya ingin memukul kamu”, saya benar benar shock, semua mengira saya telah mencelakai Lu Sheng Yen, mereka marah benci dan mau memukul saya.

Akhirnya saya melapor ke kepolisian, mengenai Chai Ni Se ini. Di New York, dia memasang cctv untuk merekam kebejatan Lien Lien sangse,  yang mencabuli umatnya. Saya menulis semua ini tidak lancar, tetapi mengharapkan semua bisa mengerti, bahwa setiap satu kata adalah pengalaman yang sebenarnya. Mungkin berita ini ketika diumumkan bisa membuat seluruh umat Cen Fo Cung lebih membenci saya, saya mengharapkan semua bisa mengerti, bahwa ini semua kejadian yang sebenarnya dan sesungguhnya.

No comments:

Post a Comment